Ahmad Thursina Roja
Kontributor
Bogor, Majalah MISSI
“Santri harus tetap menjadi teladan di tengah masyarakat, menunjukkan bahwa kebiasaan baik yang terbentuk di pondok tetap melekat meskipun berada di rumah,” ujar KH. Saiful Falah dalam tausiyahnya di Basement Masjid Jami’ Ummul Quro Al-Islami, ba’da Isya (5/3/2025).
Bagi santri, tantangan terbesar saat liburan bukan hanya menghadapi perubahan suasana, tetapi juga menjaga konsistensi ibadah. Dalam Nasihat Perpulangan yang disampaikan oleh Kiayi Saiful Falah, selaku Pimpinan Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami, beliau menekankan pentingnya mempertahankan kebiasaan baik meskipun tidak berada di lingkungan pesantren.
“Sebentar lagi kalian akan memasuki masa liburan. Ini adalah ujian bagi kalian, apakah kebiasaan baik yang telah dibangun di pondok bisa tetap kalian pertahankan di rumah? Jangan sampai saat kembali ke rumah, justru kalian menjadi malas dan lalai dalam ibadah,” nasihat beliau.
Beliau menegaskan kalau hal pertama yang harus dihadapi santri agar bisa istiqomah dalam menjalankan ibadah yang selama ini rutin dilaksanakan di Pondok adalah dengan melawan rasa malas.
“Lawan rasa malas dengan disiplin. Ingatlah bahwa ibadah bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian dari pembentukan karakter, jangan biarkan rasa malas menguasai diri kalian,” ujarnya.
Tidak hanya menegaskan tentang pentingnya melawan rasa malas, beliau juga memberitahukan cara agar kita bisa istiqomah dalam beribadah selama liburan, yaitu dengan cara membuat target harian.
“Buat target harian. Seperti halnya di pondok, di rumah pun kalian harus memiliki target ibadah, misalnya membaca Al-Qur’an minimal satu halaman sehari, sholat berjamaah di masjid, atau menghafal satu ayat per hari,” nasihat beliau.
Beliau juga mengingatkan bahwa Santri haruslah menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat disekitar selama mereka berada di rumah, dengan cara menerapkan apa yang selama ini mereka jalankan di Pesantren.
“Santri harus menjadi teladan di keluarga dan masyarakat. Jangan hanya di pondok kalian beradab, tetapi di rumah juga harus tetap menjaga akhlak. Hormati orang tua, berbuat baik kepada tetangga, dan amalkan ilmu yang telah kalian pelajari di pondok.”
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, santri dapat memastikan bahwa liburan bukan menjadi alasan untuk lalai dalam ibadah, tetapi justru menjadi momen untuk menyiarkan kebaikan agama Islam yang rahmatan lil alamin.
“Jangan hanya di pondok kita rajin beribadah, tetapi di rumah juga kita harus tetap istiqomah. Jika kita mampu menjaga ibadah di luar pondok, berarti nilai-nilai pesantren telah benar-benar tertanam dalam diri kita,” pesan Kiayi Saiful Falah menutup nasihatnya.
Berita Terkini:
-
Pelantikan ISPA–ISPI UQI Masa Khidmat 2025–2026 -
SD Al-Bayani Adakan Kunjungan ke Pesantren Ummul Quro Al-Islami -
Binaa’ul Ummah bi Iqtidaa’il Ulamaa: Meneladani Ulama, Membangun Keberkahan Umat -
Santri PMUQI Tampilkan Teater Berbahasa Inggris di Penutupan Language Festival 2025 -
KMI Ummul Quro Dapatkan Izin Operasional Resmi, Tanda Babak Baru Pendidikan Pesantren -
Malam Puncak Api Unggun Pada PTA dan Persami di Ummul Quro Al-Islami, Tanamkan Nilai Kebersamaan -
Penerimaan Tamu Ambalan dan Persami di Bumi Perkemahan Ummul Quro Al-Islami
Keislaman
-
Amalan Rabu Akhir Safar: Shalat dan Doa Tolak Bala19 Aug 2025 -
Panduan Fiqih Hari Raya Idul Adha: Amalan Sunah dan Tata Caranya05 Jun 2025 -
Puasa Arafah: Amalan Mulia Penghapus Dosa Dua Tahun 05 Jun 2025 -
Romadhona atau Romadhoni? Memahami I'rab dalam Niat Puasa28 Feb 2025 -
Doa Malam Nisfu Sya’ban Yang Masyhur dan Cara Membacanya13 Feb 2025
Nasional
-
Peringati Hari Pers Nasional 202511 Feb 2025 -
Pemblokiran Anggaran IKN Capai Rp 14 Triliun, Pembangunan Tetap Berlanjut08 Feb 2025 -
Izzah Qurrata’ain, Gadis Cilik dari Tidore Juara 1 MTQ Internasional di Qatar05 Feb 2025 -
Kebijakan Perluasan Sawit Presiden Prabowo Picu Pro dan Kontra12 Jan 2025 -
Integrasi Isu Lingkungan dan Pesantren Ramah Anak dalam Kebijakan Pendidikan Islam12 Jan 2025
Penerimaan Santri Baru
Informasi PPSB Tahun Ajaran 2025-2026
Ingin mendidik anak bebas mengeksplorasi segala bidang? Tapi tetap tidak keluar dari koridor keislaman. PM UQI solusinya !!!
"Better Future Strarts Here"