

Ahmad Thursina Roja
Kontributor
Majalah MISSI, Bogor – Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di kalangan masyarakat pesantren. Untuk itu, pesantren bekerja sama dengan Basic English Course (BEC) Pare, salah satu lembaga pelopor kursus bahasa Inggris di Indonesia. Kursus intensif ini resmi dimulai pada, Rabu 22/01/2025.
“Guru bukan hanya harus bisa berbahasa Inggris, tetapi juga mampu mengajar menggunakan bahasa Inggris dengan metode yang mudah dipahami. Santri juga wajib terus belajar hingga lulus karena kalian akan menjadi agen bahasa Inggris bagi teman-teman kalian,” tegas Kh. Saiful Falah selaku Pimpinan Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PMUQI) dalam sambutanya.
Program kursus ini diikuti oleh sejumlah guru yang telah lolos seleksi dari biro pendidikan pesantren, serta santri penerima beasiswa yang menjadi juara kelas atau terpilih sebagai kader bahasa. Sebelum mengikuti kursus, peserta diwajibkan menandatangani perjanjian integritas yang menekankan tanggung jawab mereka setelah menyelesaikan pelatihan.
Direktur BEC, Muhammad Kalend Osen, menyampaikan pentingnya penguasaan bahasa dalam mendukung pengembangan diri.
“The limit of your language is the limit of your world,” ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa bahasa adalah alat penting untuk melukis masa depan, sehingga para guru akan diajarkan metode mengajar yang efektif, sementara santri akan mendalami tenses bahasa Inggris selama enam hari dengan panduan langsung dari tim BEC.
Direktur Keuangan Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Ustadzah Nuril Izzah, menjelaskan alasan memilih BEC sebagai mitra.
“BEC adalah lembaga kursus pertama di Kampung Inggris Pare, didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor. Metode pembelajaran dan visi misi BEC memiliki banyak kesamaan dengan nilai-nilai pesantren, sehingga memudahkan proses adaptasi bagi guru dan santri,” ungkapnya.
Harapan besar juga disampaikan oleh Ustadzah Nuril Izzah, yang berharap program ini akan memberikan dampak positif dan memperkuat tradisi penguasaan bahasa Inggris serta Arab di pesantren.
“Semoga ini menjadi langkah awal agar santri dan guru pesantren dapat melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri,” pungkasnya.
Berita Terkini:
-
Persiapan Jadi Pendidik: PMUQI Gelar Modelling Amaliyah Tadris Bahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk Santri Kelas Akhir
-
Ajang Perlombaan UQIFEST 2025 Resmi Dibuka, Beberapa Peserta Ungkap Kesiapan Timnya Dalam Mengikuti Perlombaan Ini
-
Technical Meeting Uqifest 2025: Wadah Silaturahmi dan Pengembangan Bakat Santri
-
Penutupan PTS Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025 Dan Pembukaan UQIFEST 2025
-
Tahlilan 40 Hari KH Helmy Abdul Mubin, Dihadiri Ribuan Santri dan Tamu
-
Rezeki Tak Terduga, Tiga Santri PMUQI Melangkah ke Tanah Suci
-
Wakil Bupati Bogor Berangkatkan Santri PMUQI Umroh