

Ahmad Thursina Roja
Kontributor
Bogor, Majalah MISSI – Setelah sukses menyelenggarakan program Intensive English Course for Teachers and Students pada Selasa (28/01/2025), Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PMUQI) kini mulai menerapkan metode pembelajaran bahasa Inggris Basic English Course (BEC) kepada santri kelas 1 MTs.
Penerapan metode ini bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya berbahasa di lingkungan pesantren. Saat ini, eksistensi bahasa asing di pesantren dinilai mengalami penurunan, sehingga diperlukan solusi konkret untuk membangkitkannya. Metode BEC sendiri merupakan program kursus bahasa Inggris yang berasal dari Pare, Kediri, yang dikembangkan oleh Mr. Kalend Osen dan terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris secara intensif.
“Metode ini adalah salah satu problem solving untuk menghidupkan kembali budaya berbahasa di pesantren,” jelas Achmad Seva Ramadhan, seorang Language Ambassador di PMUQI.
Seva menambahkan bahwa sistem pembelajaran bahasa di pesantren selama ini kurang efektif karena cenderung monoton. Oleh karena itu, pesantren mengadopsi metode pembelajaran dari BEC Pare yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dengan metode ini, santri diharapkan dapat lebih ekspresif dalam mempelajari serta mempraktikkan bahasa Inggris secara aktif melalui kelompok belajar kecil.
Farel Alfayyadh, Ketua Bagian Bahasa PMUQI periode 2025, menilai bahwa metode ini sangat sesuai dengan visi bagian bahasa yang ingin menghidupkan kembali era kejayaan bahasa di pesantren.
“Ya, ini memang sangat bagus dan penting karena sesuai dengan visi kita, yaitu membangkitkan era emas dalam bahasa Inggris dan Arab,” ungkapnya.
Metode pengajaran ini melibatkan santri kelas 1 hingga kelas 6 yang telah dilantik sebagai Language Ambassadors. Mereka dibagi dalam kelompok kecil beranggotakan enam santri, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan komunikatif.
“Metode ini diterapkan mulai awal Februari hingga akhir bulan. Jika hasilnya efektif, maka akan diperluas untuk diterapkan kepada seluruh santri PMUQI,” pungkas Seva.
Berita Terkini:
-
Persiapan Jadi Pendidik: PMUQI Gelar Modelling Amaliyah Tadris Bahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk Santri Kelas Akhir
-
Ajang Perlombaan UQIFEST 2025 Resmi Dibuka, Beberapa Peserta Ungkap Kesiapan Timnya Dalam Mengikuti Perlombaan Ini
-
Technical Meeting Uqifest 2025: Wadah Silaturahmi dan Pengembangan Bakat Santri
-
Penutupan PTS Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025 Dan Pembukaan UQIFEST 2025
-
Tahlilan 40 Hari KH Helmy Abdul Mubin, Dihadiri Ribuan Santri dan Tamu
-
Rezeki Tak Terduga, Tiga Santri PMUQI Melangkah ke Tanah Suci
-
Wakil Bupati Bogor Berangkatkan Santri PMUQI Umroh