Sejarah
Sejarah Singkat Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami

Sejarah Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islam bermula di tanggal 21 Juli 1993 yang ditandai dengan peletakan batu pertama masjid. Saat itu belum ada kegiatan pendidikan di lokasi pesantren. Belum ada bangunan Asrama santri apalagi kelas. Bahkan rumah pimpinan pesantren pun belum ada.
Aset pesantren baru berupa tanah seluas 6.000 m2. Hasil dari sumbangan banyak orang baik. Dan yang paling besar adalah pinjaman dari seorang pengusaha kontrakan di Jakarta bernama H. Gozali. Pembangunan masjid didanai oleh Bpk Ir. Asril M. Sukin. Perkenalan Pak Kyai dengan beliau berkat perantara kakak iparnya yang berprofesi sebagai seorang dokter di Dramaga Bogor namanya dr. Katili. Pak Kyai sempat meminta sumbangan kepada dr. Katili dengan cara mendaftar sebagai pasien. Alhamdulillah berkat pertolongan Allah dan kebaikan hati hambanya, Pak Kyai diperkenalkan dengan Bpk. Ir. Asril yang kebetulan sudah berencana untuk membangun masjid. Pak Asril bekerja dan tinggal di Jakarta.
Ada momen yang sangat menarik saat Pak Asril sebagai donatur berkunjung ke lokasi yang akan di bangun masjid. Beliau melihat belukar yang tak terawat. Tidak ada tanda kehidupan di sana. Satu pertanyaan beliau kepada Kyai Helmy, “Apakah masjid yang akan dibangun di sini ada jama’ahnya?” Setahun setelah pembangunan masjid, santri mulai datang. Juli 1994, ada sekitar 20 orang santri/ wati yang mondok. Kebanyakan adalah adik atau keponakan dari santri atau alumni Pesantren Darurrahman. Dan ada beberapa orang santri yang berasal dari warga sekitar. Santri/wati angkatan pertama sudah ada yang datang dari Riau, Jambi, Lampung dan Jabodetabek.
Asrama santri dibuatkan dari triplek tidak jauh dari pintu masuk pesantren. Sedangkan kamar santriwati di rumah pimpinan pesantren. Di tahun pertama kelas santri/ wati digabung. Kelasnya masih beratapkan asbes, berdinding triplek dan beralas tanah. Jumlah guru tahun pertama sebanyak 6 orang. Lima orang guru laki-laki dan satu orang guru perempuan. Belum ada kantor untuk guru. Kamar guru perempuan bersama santriwati di rumah pimpinan. Sedangkan kamar guru laki-laki dibuatkan bedeng.
Tahun 1996 Pesantren mendapat reseki dari Allah. Seorang dermawan dari Jakarta membangun dua lokal bangunan permanen untuk asrama putra. Wasilah perkenalan Pimpinan Pesantren dengan Ibu Anna Danawati berkat pengobatan alternatif. Putra Ibu Ana sakit dan tidak sembuh dengan pengobatan medis. Alhamdulillah Allah memberi kesembuhan berkat ramuan obat dan doa dari Kiayi Helmy. Sebagai rasa syukur, Ibu Ana memberi bantuan kepada pesantren berupa asrama. 16 Juli 2000 Pesantren mengadakan wisuda perdana. Acara wisuda dilangsungkan di masjid. Jumlah santri/wati yang diwisuda 37 orang. Jumlahnya bertambah dari pendaftaran di tahun 1994 karena di tahun 1996 pesantren menerima santri/wati program khusus atau PK. Santri/wati PK merupakan lulusan MTs atau SMP bahkan bisa juga SMA yang mendaftar ke pesantren. Mereka ditempatkan di kelas 1 Program Khusus selama satu tahun. Tahun berikutnya naik ke kelas 1 MA dan digabungkan dengan santri yang naik dari kelas 3 MTs Ummul Quro Al Islami.
“Takdir Itu Bisa Dirubah dengan Do’a”
-KH. Helmy Abdul Mubin, Lc.-
(Pendiri Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami)







Jumlah Alumni
Kita sudah mencetak lebih dari 9000 alumni yang tersebar di seluruh dunia
Jumlah Bangunan
sudah terbangun lebih dari 20 gedung dan sedang terus bertambah
Jumlah Prestasi
Berbagai penghargaan tingkat daerah dan nasional telah kita banyak kita raih