

Ahmad Thursina Roja
Kontributor
Liburan adalah momen yang paling ditunggu oleh para santri. Setelah berbulan-bulan menjalani kehidupan dengan disiplin ketat dan jadwal padat di pesantren, liburan memberikan kesempatan untuk bersantai, menikmati kenyamanan rumah, dan merasakan suasana keluarga yang hangat. Namun, liburan bagi santri sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama di era digital yang menawarkan berbagai kemudahan sekaligus godaan.
Liburan bisa menjadi waktu yang menyegarkan pikiran, tetapi juga bisa menjadi ajang kelalaian. Banyak santri yang terbawa oleh kebebasan di rumah, sehingga rutinitas positif yang terbentuk di pesantren seperti bangun pagi, mengaji, atau belajar disiplin terkikis. Bahkan, tak jarang waktu liburan hanya dihabiskan untuk hal-hal kurang bermanfaat seperti scrolling media sosial tanpa tujuan.
Dalam situasi ini, gadget sering menjadi biang keladi. Di pesantren, santri terbiasa berlari ke masjid di pagi hari, sementara di rumah, mereka bisa saja baru bangun siang karena asyik begadang dengan gadget. Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, teknologi digital bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi santri.
Kemajuan teknologi menghadirkan peluang besar bagi santri untuk mengakses informasi yang sulit diperoleh di pesantren. Dengan hanya bermodalkan gadget dan koneksi internet, santri dapat menjelajahi dunia pengetahuan melalui platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok yang menyediakan banyak konten edukatif.
Alih-alih terjerumus dalam konten tidak berfaedah, santri bisa memanfaatkan teknologi untuk:
-
Mengembangkan Cakrawala Pengetahuan
Tonton channel edukatif seperti Kok Bisa?, Alam Semenit, atau lainnya yang memberikan wawasan baru. -
Mengasah Keterampilan dan Hobi
Cari tutorial atau tips di media sosial untuk mengembangkan bakat dan minat, baik dalam seni, olahraga, ataupun keterampilan lainnya. -
Mendengarkan Podcast Inspiratif
Podcast yang membahas tema motivasi, agama, atau pengembangan diri bisa menjadi teman yang bermanfaat selama liburan.
Sebagai santri, penting untuk menyadari bahwa liburan adalah waktu yang berharga untuk investasi pengetahuan. Seperti kata bijak, “Investasi terbaik adalah investasi pada otak kita.” Dengan memanfaatkan waktu liburan untuk belajar hal baru, santri bisa menjadi pribadi yang lebih produktif dan berkualitas.
Nasihat Imam Syafi’i, “Untuk pemuda yang tidak ingin mencari ilmu, bertakbirlah empat kali untuknya sebagai tanda kematiannya,” menjadi pengingat penting bahwa semangat belajar harus terus ada, termasuk saat liburan.
Liburan seharusnya tidak hanya menjadi ajang bersantai, tetapi juga waktu untuk mengasah diri. Generasi muda, khususnya santri, adalah tonggak harapan bangsa. Kebiasaan yang mereka bangun selama liburan akan mencerminkan masa depan mereka.
Meminjam kutipan inspiratif:
“Pikiranmu membentuk perkataanmu, perkataanmu membentuk tindakanmu, tindakanmu membentuk kebiasaanmu, dan kebiasaanmu menentukan takdirmu.”
Dengan memanfaatkan teknologi untuk kegiatan positif, santri dapat menjadikan liburan sebagai waktu untuk memperbaiki diri, menambah ilmu, dan membangun kebiasaan produktif yang bermanfaat bagi masa depan mereka.
Berita Terkini:
-
Sanlat UQI ke-10, Tanamkan Kebiasaan Positif Selama Liburan
-
Perpulangan Ramadhan 2025, Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami Berangkatkan 40 Bus
-
Kiayi Saiful Falah Sampaikan Nasihat Perpulangan: Santri Harus Jadi Teladan
-
Santri PMUQI Raih Juara di Ajang National Students Competition
-
PMUQI Undang Wakil Menteri Koperasi dalam Acara Buka Bersama
-
PMUQI Bersiap Membangun Dapur Makan Siang Gratis
-
Wujud Kepedulian di Bulan Ramadhan, PMUQI Adakan Booth for Shodaqoh